| Suka menerobos lampu merah? | |
|
|
Pengirim | Message |
---|
thetopan Vespa Team Junior
Jumlah posting : 604 Age : 44 Localisation : Bandung - Jakarta - Padang - Yogyakarta Registration date : 02.11.10
| Subyek: Suka menerobos lampu merah? Fri 31 Dec 2010 - 17:35 | |
| Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Topan segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.
Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Topan berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Topan bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja.
"Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju. Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti.
Topan menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Arfan, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Topan agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Arfan. Senang sekali ketemu kamu lagi!" "Hai, Topan." Tanpa senyum. "Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?" Tampaknya Arfan agak ragu. Nah, bagus kalau begitu. "Arfan, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong." "Saya mengerti. Tapi, sebenarnya aku sering memperhatikanmu menerobos lampu merah di persimpangan ini."
O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Topan harus ganti strategi.
"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih enyala." ... Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan. "Ayo dong Topan. Aku melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu."
Dengan ketus Topan menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Arfan menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Arfan mengetuk kaca jendela. Topan memandangi wajah Arfan dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima senti sudah cukup untuk memasukkan surat tilang.Tanpa berkata-kata Arfan kembali ke posnya.
Topan mengambil surat tilang yang diselipkan Arfan di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Topan membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Arfan.
"Dear Topan, Tahukah kamu Topan, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Topan. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah.
Salam, Arfan
Topan terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Arfan. Namun, Arfan sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
*mohon maaf apabila terjadi kemiripan nama, semua itu hanya kebetulan
Terakhir diubah oleh thetopan tanggal Thu 20 Jan 2011 - 13:22, total 4 kali diubah | |
|
| |
magi Vespa Raiders
Jumlah posting : 341 Localisation : bandung - Yogyakarta,indonesia NRF-IVI 177 Registration date : 02.07.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Fri 31 Dec 2010 - 17:41 | |
| petromax!!! mantap masgan | |
|
| |
thetopan Vespa Team Junior
Jumlah posting : 604 Age : 44 Localisation : Bandung - Jakarta - Padang - Yogyakarta Registration date : 02.11.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Fri 31 Dec 2010 - 17:47 | |
|
Terakhir diubah oleh thetopan tanggal Thu 20 Jan 2011 - 7:33, total 1 kali diubah | |
|
| |
Ocy Vespa Team Bronze
Jumlah posting : 2336 Localisation : Medan Registration date : 09.08.07
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Fri 31 Dec 2010 - 20:27 | |
| Artikel Pencerahan Yang Bagus... | |
|
| |
ad6636bb Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1402 Age : 49 Localisation : rest area Registration date : 10.06.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 3:40 | |
| | |
|
| |
koenig blues Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1079 Localisation : somewhere peaceful Registration date : 22.01.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:08 | |
| saduran cerita yang menarik untung nama saya bukan ebet | |
|
| |
inter Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1343 Age : 115 Localisation : NORTH JAKARTA Registration date : 24.02.09
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:13 | |
| - koenig blues wrote:
- saduran cerita yang menarik untung nama saya bukan ebet
terus spa ?? Paijo juga bukan kan ?? wkwkwkwk (piss) | |
|
| |
ad6636bb Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1402 Age : 49 Localisation : rest area Registration date : 10.06.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:15 | |
| | |
|
| |
inter Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1343 Age : 115 Localisation : NORTH JAKARTA Registration date : 24.02.09
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:18 | |
| - ad6636bb wrote:
- opo may
sory td pas chatting ak ketiduran, nguantuk... | |
|
| |
ad6636bb Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1402 Age : 49 Localisation : rest area Registration date : 10.06.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:34 | |
| | |
|
| |
koenig blues Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1079 Localisation : somewhere peaceful Registration date : 22.01.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 11:37 | |
| | |
|
| |
thetopan Vespa Team Junior
Jumlah posting : 604 Age : 44 Localisation : Bandung - Jakarta - Padang - Yogyakarta Registration date : 02.11.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 12:01 | |
| | |
|
| |
koenig blues Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1079 Localisation : somewhere peaceful Registration date : 22.01.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 12:22 | |
| | |
|
| |
thetopan Vespa Team Junior
Jumlah posting : 604 Age : 44 Localisation : Bandung - Jakarta - Padang - Yogyakarta Registration date : 02.11.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 12:33 | |
| | |
|
| |
tony prasetyo Bikers
Jumlah posting : 89 Localisation : Pakujaya-Tangerang Registration date : 28.12.10
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 12:36 | |
| - thetopan wrote:
- Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Topan segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.
KEbethulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Topan berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Topan bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja.
"Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju. Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti.
Topan menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Ebeth, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Topan agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Ebeth. Senang sekali ketemu kamu lagi!" "Hai, Topan." Tanpa senyum. "Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?" Tampaknya Ebeth agak ragu. Nah, bagus kalau begitu. "Ebeth, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong." "Saya mengerti. Tapi, sebenarnya aku sering memperhatikanmu menerobos lampu merah di persimpangan ini."
O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Topan harus ganti strategi.
"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih enyala." ... Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan. "Ayo dong Topan. Aku melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu."
Dengan ketus Topan menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Ebeth menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Ebeth mengetuk kaca jendela. Topan memandangi wajah Ebeth dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang.Tanpa berkata-kata Ebeth kembali ke posnya.
Topan mengambil surat tilang yang diselipkan Ebeth di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Topan membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Ebeth.
"Dear Topan, Tahukah kamu Topan, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Topan. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah.
Salam, Ebeth
Topan terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Ebeth. Namun, Ebeth sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
*mohon maaf apabila terjadi kemiripan nama, semua itu hanya kEbethulan
Pencerahan yang mendalam & bermakna....__________________________________________________ " Kabut Salju......(kendaraan butut asal maju) " Tony Prasetyo, no.reg. F-IVI: 198 08158122817 | |
|
| |
ebenmhs Vespa Team Deluxe
Jumlah posting : 1588 Localisation : Cibinong Bogor Registration date : 24.07.08
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? Thu 20 Jan 2011 - 14:20 | |
| - tony prasetyo wrote:
- thetopan wrote:
- Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Topan segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.
KEbethulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Topan berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Topan bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja.
"Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju. Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti.
Topan menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Ebeth, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Topan agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Ebeth. Senang sekali ketemu kamu lagi!" "Hai, Topan." Tanpa senyum. "Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?" Tampaknya Ebeth agak ragu. Nah, bagus kalau begitu. "Ebeth, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong." "Saya mengerti. Tapi, sebenarnya aku sering memperhatikanmu menerobos lampu merah di persimpangan ini."
O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Topan harus ganti strategi.
"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih enyala." ... Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan. "Ayo dong Topan. Aku melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu."
Dengan ketus Topan menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Ebeth menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Ebeth mengetuk kaca jendela. Topan memandangi wajah Ebeth dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang.Tanpa berkata-kata Ebeth kembali ke posnya.
Topan mengambil surat tilang yang diselipkan Ebeth di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Topan membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Ebeth.
"Dear Topan, Tahukah kamu Topan, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Topan. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah.
Salam, Ebeth
Topan terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Ebeth. Namun, Ebeth sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
*mohon maaf apabila terjadi kemiripan nama, semua itu hanya kEbethulan
Pencerahan yang mendalam & bermakna....
__________________________________________________
" Kabut Salju......(kendaraan butut asal maju) "
Tony Prasetyo, no.reg. F-IVI: 198 08158122817 Saya suka dengan cerita ini moga ada manfaatnya | |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Suka menerobos lampu merah? | |
| |
|
| |
| Suka menerobos lampu merah? | |
|